Hujan = gloomy

 

Aku tidak pernah membenci hujan
Aku hanya membenci,
titik-titik kenangan pahit yang terbawa di selanya

Aku bukan membenci hujan
Aku hanya tak menyukai kenangan itu teringat kembali
Kenangan yang harusnya terlupakan
Kenangan yang harusnya tidak pernah ada dalam memoriam hidupku

Hujan selalu memberikan arti dalam setiap rintiknya
Arti kerinduan, jerih payah, kebahagiaan
Sama halnya dengan air mata...

Hujan tak sepenuhnya bersalah,
dia hanya sering tak tepat sikon saat datang..

Aku tau, setelah hujan akan muncul sebuah pelangi.
Harmonisasi warna yang membawa kedamaian
Namun, proses rintikan itu begitu mengiris hati
Menyayat pilu nadi,
Menggoreskan perih..

Saat hujan datang,
Aku ingat saat matamu seolah berteriak tanda sakit hati</3
Saat hujan datang,
Aku ingat saat kamu hanya memberikan sebuah harapan,
kemudian dia terbawa, hilang, lewat bulir-bulir airnya.

Aku ingat, saat aku meminta pada Tuhan
Hal yang mustahil aku dapatkan,
aku terima, aku rasakan,
Meminta kesakitanmu dilimpahkan kepadaku..
Aku tau, Tuhan tau kesanggupanku.
Dia hanya memberikan segores sayatan yang mengiris pilu hati.

Nyatanya, aku belum kuat menerimanya..
Dia jelas tak tau apa yang aku rasakan, 
mungkin nanti...

Aku wanita, hatiku tak sekokoh yang terlihat
Fisikku mungkin dapat menahan jerit kepedihan,
tapi hatiku?  Jelas sulit.
Seandainya aku bisa mencintaimu diam-diam, dan tidak dicintai diam-diam.

Semoga nanti, entah kapan..
Akan ada pelangi yang muncul sehabis tetesan air mata.
 Ya, aku berharap dan akan terus menunggu,
pelangi itu datang.

0 comment:

Post a Comment

Popular Posts